Bumi masih menyimpan banyak misteri. Masih banyak spesies dari dunia fauna dan flora yang baru diketahui eksistensinya. Institut Internasional Eksplorasi Spesies (IISE) pada 23 Mei silam mengumumkan penemuan beragam spesies baru. Apa sajakah?
1. Monyet hidung pesek
Monyet berhidung pesek ini merupakan spesies yang langka dan hanya ada sekitar 20.000 ekor di seluruh dunia. Sebanyak 4.000 dari mereka diam di wilayah pegunungan Cina.
Untuk melindungi monyet dari genus Rhinopithecus ini, pemerintah di Cina mendirikan Cagar Alam Nasional Zhouzi. Nama Latin monyet berhidung pesek ini adalah Rhinopithecus roxellana.
Asal usul nama Latin dari monyet ini diinspirasi oleh seorang selir berhidung pesek milik Sultan pada abad ke 15. Monyet jenis ini memakan lumut rendah protein dan kulit kayu. Untuk melindungi diri dari pemangsanya, yaitu macan tutul, monyet berhidung pesek ini berkumpul di dalam kelompoknya yang banyak.
2. Ubur ubur terikat Bonaire
Ubur ubur kotak terikat Bonaire ini hidup di wilayah Kepulauan Karibia. Lebih tepatnya di sebuah perairan dekat dengan Pulau bernama Bonaire di Karibia.
Ubur ubur tersebut merupakan sebuah spesies yang indah namun mematikan. Hewan ini memiliki racun pada ekornya yang panjang dan berwarna warni. Bentuknya kotak seperti layang layang.
Setelah dibandingkan dengan ubur ubur lain yang sejenis, the Coalition of the Public Understanding of Sciencemenyatakana bahwa ubur ubur ini merupakan jenis spesies baru. Oleh sebab itu, seorang guru biologi kelautan bernama Lisa Peck memberi nama spesies baru ini Tamoya ohboya.
3. Sosis Pengelana Berkaki
Spesies baru di atas sebenarnya masih sekeluarga dengan kaki seribu. Namun bedanya, kaki seribu di atas merupakan kaki seribu terbesar di dunia sehingga bentuknya mirip seperti sosis. Kaki seribu ini memiliki panjang sekitar 16 cm dengan diameter sebesar 1,5 cm dan memiliki 56 buah cincin segmen tubuh. Setiap segmen tubuhnya memiliki 2 pasang kaki. Spesies baru ini diberi nama Crurifarcimen vagansdan ditemukan di Pegunungan Eastern Arc, Tanzania.
4. Tarantula Sazima
Tarantula Sazima adalah tarantula berwarna biru yang termasuk langka. Tarantula ini berasal dari Brazil. Brazil sendiri merupakan salah satu wilayah di bumi yang memiliki keanekaragaman hayati dan merupakan utama penemuan spesies baru. Karena di Brazil sendiri terdapat hutan Amazon dan pegunungan Andes.
Namun, tarantula ini hampir punah dan hidupnya terancam oleh karena banyaknya perdagangan hewan gelap untuk peliharaan. Nama Latin dari spesies ini adalah Pterinopelma sazimai.
5. Anggrek Malam yang Bercahaya
Sebuah anggrek yang menyala pada malam hari, jenis ini merupakan spesies baru yang pertama dari jenisnya. Hanya anggrek ini yang ditemukan dapat menyala pada malam hari. Menurut para ahli botani, penyebab mengapa anggrek ini dapat menyala di malam hari masih perlu diteliti lebih lanjut. Tanaman ini ditemukan oleh seorang peneliti Belanda dalam ekspedisinya ke Britania, sebuah pulau dekat Papua Nugini.
6. Kaktus berjalan
Spesies di atas disebut dengan kaktus berjalan. Organisme ini merupakan sebuah kelompok lopodiansyang memiliki tubuh berlapis baja dan bentuknya seperti cacing. Organisme ini juga memiliki kaki berduri dan bersendi, yang merupakan hewan arthropoda.
Kaktus berjalan ini bergenus Diania. Namun sayangnya, organisme ini ternyata sudah punah. Bukti keberadaan spesies ini ditemukan di serpihan bebatuan dari Cina.
7. Tawon Bom Penyelam
Sumber
1. Monyet hidung pesek
Monyet berhidung pesek ini merupakan spesies yang langka dan hanya ada sekitar 20.000 ekor di seluruh dunia. Sebanyak 4.000 dari mereka diam di wilayah pegunungan Cina.
Untuk melindungi monyet dari genus Rhinopithecus ini, pemerintah di Cina mendirikan Cagar Alam Nasional Zhouzi. Nama Latin monyet berhidung pesek ini adalah Rhinopithecus roxellana.
Asal usul nama Latin dari monyet ini diinspirasi oleh seorang selir berhidung pesek milik Sultan pada abad ke 15. Monyet jenis ini memakan lumut rendah protein dan kulit kayu. Untuk melindungi diri dari pemangsanya, yaitu macan tutul, monyet berhidung pesek ini berkumpul di dalam kelompoknya yang banyak.
2. Ubur ubur terikat Bonaire
Ubur ubur kotak terikat Bonaire ini hidup di wilayah Kepulauan Karibia. Lebih tepatnya di sebuah perairan dekat dengan Pulau bernama Bonaire di Karibia.
Ubur ubur tersebut merupakan sebuah spesies yang indah namun mematikan. Hewan ini memiliki racun pada ekornya yang panjang dan berwarna warni. Bentuknya kotak seperti layang layang.
Setelah dibandingkan dengan ubur ubur lain yang sejenis, the Coalition of the Public Understanding of Sciencemenyatakana bahwa ubur ubur ini merupakan jenis spesies baru. Oleh sebab itu, seorang guru biologi kelautan bernama Lisa Peck memberi nama spesies baru ini Tamoya ohboya.
3. Sosis Pengelana Berkaki
Spesies baru di atas sebenarnya masih sekeluarga dengan kaki seribu. Namun bedanya, kaki seribu di atas merupakan kaki seribu terbesar di dunia sehingga bentuknya mirip seperti sosis. Kaki seribu ini memiliki panjang sekitar 16 cm dengan diameter sebesar 1,5 cm dan memiliki 56 buah cincin segmen tubuh. Setiap segmen tubuhnya memiliki 2 pasang kaki. Spesies baru ini diberi nama Crurifarcimen vagansdan ditemukan di Pegunungan Eastern Arc, Tanzania.
4. Tarantula Sazima
Tarantula Sazima adalah tarantula berwarna biru yang termasuk langka. Tarantula ini berasal dari Brazil. Brazil sendiri merupakan salah satu wilayah di bumi yang memiliki keanekaragaman hayati dan merupakan utama penemuan spesies baru. Karena di Brazil sendiri terdapat hutan Amazon dan pegunungan Andes.
Namun, tarantula ini hampir punah dan hidupnya terancam oleh karena banyaknya perdagangan hewan gelap untuk peliharaan. Nama Latin dari spesies ini adalah Pterinopelma sazimai.
5. Anggrek Malam yang Bercahaya
Sebuah anggrek yang menyala pada malam hari, jenis ini merupakan spesies baru yang pertama dari jenisnya. Hanya anggrek ini yang ditemukan dapat menyala pada malam hari. Menurut para ahli botani, penyebab mengapa anggrek ini dapat menyala di malam hari masih perlu diteliti lebih lanjut. Tanaman ini ditemukan oleh seorang peneliti Belanda dalam ekspedisinya ke Britania, sebuah pulau dekat Papua Nugini.
6. Kaktus berjalan
Spesies di atas disebut dengan kaktus berjalan. Organisme ini merupakan sebuah kelompok lopodiansyang memiliki tubuh berlapis baja dan bentuknya seperti cacing. Organisme ini juga memiliki kaki berduri dan bersendi, yang merupakan hewan arthropoda.
Kaktus berjalan ini bergenus Diania. Namun sayangnya, organisme ini ternyata sudah punah. Bukti keberadaan spesies ini ditemukan di serpihan bebatuan dari Cina.
7. Tawon Bom Penyelam
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar - Back to Content