Orangtua Punya Banyak Anak Jarang Flu --->
Orangtua yang terserang flu di saat anak-anak mereka sakit dituding karena tertular buah hati mereka. Namun ilmuwan mengatakan, orangtua sebenarnya memiliki perlindungan diri terhadap ancaman penyakit. Bahkan sebuah penelitian terbaru menunjukkan, semakin banyak anak yang dimiliki, tubuh orangtua semakin kuat dari serangan batuk dan flu.
Sebuah penelitian dari Carnegie Mellon University telah menemukan bahwa menjadi orangtua 52 persen lebih kecil terserang flu, Kamis (5/7).
Orangtua dengan satu atau dua anak, 48 persen lebih kecil kemungkinannya untuk jatuh sakit. Mereka dengan tiga anak atau lebih, 61 persen lebih rendah terserang flu.
Penulis studi, Profesor Sheldon Cohen,mengatakan: "Meskipun orangtua jelas terlindungi, kami tidak dapat menjelaskan hubungan ini". "Karena kami mengontrol kekebalan terhadap virus, kita tahu bahwa perbedaan ini tidak terjadi hanya karena orangtua lebih mungkin terkena virus melalui anak-anak mereka".
Selain itu, lanjut Cohen, orangtua dan bukan orangtua menunjukkan perbedaan psikologis dan biologis saja, dan itu memang tidak bisa menjelaskan manfaat menjadi orangtua. "Kami berpikir, manfaat psikologi sebagai orangtua yang tidak kami ukur bisa bertanggung jawab".
Dalam penelitian ini, Profesor Cohen dan timnya menggunakan 795 orang dewasa yang sehat antara 18 tahun hingga 55 tahun dengan memaparkan virus yang menyebabkan flu.
Peserta melaporkan status orangtua mereka dan menganalisa aspek yang mengontrol kekebalan tubuh dari virus eksperimental, strain virus, musim, umur, jenis kelamin, ras, etnis, status perkawinan, berat tubuh, pekerjaan, dan pendidikan.
Secara keseluruhan, setengah peserta yang bukan orangtua lebih mungkin mengembangkan pilek dibandingan yang orangtua. "Kami memiliki kepentingan jangka panjang, bagaimana berbagai hubungan sosial mempengaruhi kesehatan".
"Orangtua sangat menarik bagi kami karena hal itu dapat memiliki efek positif maupun negatif pada kesehatan. Misalnya, menjadi orangtua bisa stres tetapi pada saat yang sama dapat memenuhi, memfasilitasi pengembangan jaringan sosial dan memberikan tujuan hidup.
Sumber : kesehatan.liputan6.com
Orangtua yang terserang flu di saat anak-anak mereka sakit dituding karena tertular buah hati mereka. Namun ilmuwan mengatakan, orangtua sebenarnya memiliki perlindungan diri terhadap ancaman penyakit. Bahkan sebuah penelitian terbaru menunjukkan, semakin banyak anak yang dimiliki, tubuh orangtua semakin kuat dari serangan batuk dan flu.
Sebuah penelitian dari Carnegie Mellon University telah menemukan bahwa menjadi orangtua 52 persen lebih kecil terserang flu, Kamis (5/7).
Orangtua dengan satu atau dua anak, 48 persen lebih kecil kemungkinannya untuk jatuh sakit. Mereka dengan tiga anak atau lebih, 61 persen lebih rendah terserang flu.
Penulis studi, Profesor Sheldon Cohen,mengatakan: "Meskipun orangtua jelas terlindungi, kami tidak dapat menjelaskan hubungan ini". "Karena kami mengontrol kekebalan terhadap virus, kita tahu bahwa perbedaan ini tidak terjadi hanya karena orangtua lebih mungkin terkena virus melalui anak-anak mereka".
Selain itu, lanjut Cohen, orangtua dan bukan orangtua menunjukkan perbedaan psikologis dan biologis saja, dan itu memang tidak bisa menjelaskan manfaat menjadi orangtua. "Kami berpikir, manfaat psikologi sebagai orangtua yang tidak kami ukur bisa bertanggung jawab".
Dalam penelitian ini, Profesor Cohen dan timnya menggunakan 795 orang dewasa yang sehat antara 18 tahun hingga 55 tahun dengan memaparkan virus yang menyebabkan flu.
Peserta melaporkan status orangtua mereka dan menganalisa aspek yang mengontrol kekebalan tubuh dari virus eksperimental, strain virus, musim, umur, jenis kelamin, ras, etnis, status perkawinan, berat tubuh, pekerjaan, dan pendidikan.
Secara keseluruhan, setengah peserta yang bukan orangtua lebih mungkin mengembangkan pilek dibandingan yang orangtua. "Kami memiliki kepentingan jangka panjang, bagaimana berbagai hubungan sosial mempengaruhi kesehatan".
"Orangtua sangat menarik bagi kami karena hal itu dapat memiliki efek positif maupun negatif pada kesehatan. Misalnya, menjadi orangtua bisa stres tetapi pada saat yang sama dapat memenuhi, memfasilitasi pengembangan jaringan sosial dan memberikan tujuan hidup.
Sumber : kesehatan.liputan6.com
0 komentar:
Posting Komentar - Back to Content